top of page
Gambar penulisalmira novelia

Menghadapi Dilema Karir: WFO atau Remote sebagai Working Mom

Diperbarui: 12 Jul 2023

Bekerja atau menjadi ibu rumah tangga? Itulah dilema yang selalu menghantui para ibu, terutama yang juga ingin tetap meraih karir.

Mom working while holding a baby eating her orange
Menghadapi Dilema Karir: WFO atau Remote sebagai Working Mom

Halo, namaku Mira, seorang working mom yang ingin berbagi cerita dan pengalamanku mengenai dilema karir yang selalu membayangi hidupku sebagai seorang ibu. Aku percaya banyak di antara Kamu yang juga mengalami hal yang sama. Sepertinya kita bisa saling memahami dalam perjalanan ini, ya. Setuju, Kan?


Bagi banyak ibu, termasuk aku sendiri, bekerja bukan hanya sekadar mencari penghasilan tambahan. Bagi aku, bekerja seperti hobi; sesuatu yang bisa membuatku merasa diisi, occupied, dan enjoy. Namun, seiring dengan peran sebagai ibu, aku juga memiliki prinsip hidup untuk menempatkan keluarga di nomor satu, terutama dalam pendidikan dan perkembangan anak-anak hingga usia minimal 6 tahun.


Menurutku, enam tahun pertama kehidupan anak sangatlah penting, dan mereka sangat membutuhkan bimbingan khusus dari orang tua mereka. Aku memiliki planning perkembangan dan cara mendidik anak-anakku, yang sepertinya akan berbeda dan bahkan bisa hancur jika tidak dihandle dengan benar. Entah mengapa, hal ini sangat penting bagiku, tetapi di sisi lain, aku juga merasa hasrat untuk bekerja.


The First Six Years: A Critical Period for Child Development

Kamu setuju, kan, bahwa masa kanak-kanak adalah saat yang menentukan dalam pembentukan karakter dan kualitas seseorang? Menurut penelitian ilmiah, 90% perkembangan otak anak terjadi pada usia 0 hingga 6 tahun. Inilah mengapa peran orang tua sangatlah vital dalam memberikan bimbingan dan lingkungan yang positif selama periode kritis ini.


Sebagai ibu, aku merasa punya tanggung jawab besar untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anakku. Aku ingin mereka tumbuh menjadi individu yang tangguh, kreatif, dan penuh rasa percaya diri. Dan itulah mengapa aku merasa dilematis. Di satu sisi, aku ingin bekerja dan meraih karir.


Pros and Cons of WFO (Work From Office) for Working Moms

Mari kita bahas pro dan kontra dari bekerja di kantor atau yang biasa disebut dengan WFO. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika bekerja di kantor. Pertama, WFO memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara sosial dan membangun jaringan profesional. Kita bisa bertemu dengan rekan kerja, berdiskusi, dan bertukar ide secara langsung. Selain itu, dengan berada di kantor, batasan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi menjadi lebih jelas. Setelah pulang kerja, kita bisa sepenuhnya fokus pada keluarga tanpa terganggu oleh pekerjaan.


Namun, di balik keuntungan tersebut, ada juga beberapa tantangan yang dihadapi oleh ibu yang bekerja di kantor. Salah satunya adalah waktu yang terbuang akibat perjalanan ke kantor dan stres yang mungkin ditimbulkan oleh kemacetan. Ini bisa berdampak pada keseimbangan antara tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan. Selain itu, mencari pilihan penitipan anak yang dapat diandalkan juga bisa menjadi tantangan tersendiri.


Bekerja di kantor memang memiliki daya tariknya. Kadang-kadang terasa seperti sedang berlibur, terutama jika kantor berada di dekat mal. Bisa jalan-jalan, makan enak, atau nongkrong bersama teman-teman. Namun, di balik keasyikan itu, ada perasaan sedih yang menyelinap ke dalam hatiku. Aku harus mengorbankan sekitar 8 jam waktu berharga tanpa perlu menghabiskan waktu di perjalanan, untuk bisa bersama anakku. Aku merindukan momen mengantarnya ke sekolah dan menjaga perkembangannya, terutama karena dia masih berusia 3 tahun. Walaupun aku mencoba mengadopsi pola kerja hybrid, tetap saja aku merasa sedikit sedih.


Biasanya, saat aku bekerja di kantor, anakku akan tinggal bersama mertuaku atau di daycare. Terkadang aku merasa kasihan, karena kadang-kadang dia menangis ketika ditinggalkan dan pendekatan mereka dalam mendidiknya sangat berbeda dengan pendekatanku.


Pros and Cons of Remote Work for Working Moms

Sekarang, mari kita lihat pro dan kontra dari bekerja secara remote atau dari rumah. Bekerja dari rumah menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur waktu kerja dan tanggung jawab keluarga. Kita bisa menghemat waktu yang biasanya terbuang dalam perjalanan ke kantor, dan mengurangi tingkat stres yang disebabkan oleh kemacetan atau transportasi umum yang padat.


Selain itu, bekerja dari rumah juga memberikan kesempatan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Kita dapat dengan mudah menyusun jadwal kerja yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, seperti mengantar dan menjemput anak sekolah, atau mengatur waktu untuk mengurus rumah tangga. Namun, ada juga beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Misalnya, adanya potensi rasa kesepian atau kurangnya interaksi sosial dengan rekan kerja. Selain itu, perlu adanya disiplin diri yang tinggi dalam mengatur waktu dan tetap fokus pada pekerjaan di tengah lingkungan rumah yang mungkin memiliki banyak gangguan.


Aku juga pernah merasakan pengalaman bekerja secara remote sebagai pekerja paruh waktu. Aku bekerja selama 20 jam per minggu. Jujur, itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan bagiku. Bayangkan saja, dalam sehari jika aku bekerja selama 8 jam, jadi dalam seminggu aku hanya harus bekerja maksimal 3 hari. Sisanya, aku bisa menghabiskan waktu untuk melakukan berbagai aktivitas lainnya.


Selama bekerja secara remote, aku merasa lebih fleksibel. Aku bisa menangani pekerjaan rumah, anak-anak, dan pekerjaan profesionalku dengan sangat baik. Waktu terasa begitu cukup untuk semua hal itu. Bahkan, aku masih bisa pergi berbelanja atau sekadar jalan-jalan bersama anakku.


Namun, memang terkadang aku merasa sedikit terbebani dan stres. Fokusku sering terganggu oleh anakku, dan terkadang saat aku memiliki banyak pekerjaan, aku tidak dapat memberikan perhatian yang sepenuhnya kepadanya. Akibatnya, dia juga menjadi rewel. Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa aku lakukan untuk mengatasi situasi tersebut. Misalnya, aku sering menyuruhnya bermain di kamarnya sambil menghidupkan baby monitor, sehingga dia tidak merasa kesepian. Meskipun begitu, dengan segala kekurangannya, aku merasa lebih nyaman bekerja secara remote.


Striving for an Ideal Solution: My Decision

Setelah mempertimbangkan semua pro dan kontra dari bekerja di kantor dan bekerja secara remote, aku akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan yang memberikan kebebasan kerja jarak jauh. Aku menyadari bahwa dengan bekerja secara remote, aku dapat menjaga keseimbangan antara tanggung jawab sebagai ibu dan kebutuhan karirku.


Saat ini, aku terus mencari peluang pekerjaan baik itu kontrak, paruh waktu, freelancer, maupun pekerjaan penuh waktu yang memungkinkanku untuk bekerja dari rumah. Aku ingin mencapai idealitas dengan menjadi ibu yang aktif terlibat dalam kehidupan anak-anakku, sambil tetap memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara profesional.


Namun, pengalaman dan perspektifku hanyalah sebagian kecil dari cerita ini. Aku juga penasaran dengan pengalaman teman-teman ibu lainnya yang menghadapi dilema yang sama. Setiap ibu memiliki kehidupan yang unik dan prioritas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, aku ingin mendengar kisah-kisah mereka, keputusan yang mereka ambil, dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan mereka sebagai ibu yang bekerja.


Bagi beberapa ibu, mungkin mereka memilih bekerja di kantor karena merasa lebih produktif dan terkoneksi dengan lingkungan kerja. Sementara itu, ada juga yang memilih bekerja secara remote agar bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu dan menjalankan peran sebagai ibu. Terlepas dari pilihan yang diambil, kita semua mencari keseimbangan dan mencoba yang terbaik untuk keluarga dan karir kita.


Finding the Balance

Dalam menghadapi dilema antara bekerja di kantor atau bekerja secara remote sebagai ibu yang bekerja, tidak ada jawaban yang benar-benar sempurna. Setiap ibu memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah mencari solusi yang sesuai dengan keadaan pribadi dan keluarga kita.


Mencoba mencapai keseimbangan antara karir dan keluarga bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan menyadari pentingnya masa pertumbuhan anak dan kebutuhan diri sebagai individu, aku memilih untuk mencari pekerjaan yang memberikan fleksibilitas kerja jarak jauh. Dengan cara ini, aku dapat memenuhi hasratku dalam meraih karir sambil tetap memberikan perhatian dan bimbingan yang tepat untuk anak-anakku.


Jangan lupa, setiap keputusan yang Kamu ambil adalah yang terbaik untukmu dan keluargamu. Tak ada salah atau benar mutlak dalam memilih antara WFO atau bekerja secara remote. Yang penting, terus berkomunikasi dengan pasanganmu dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kita semua adalah ibu yang kuat dan berdedikasi!


Sekarang, giliranmu! Aku ingin mendengar kisah dan pengalamanmu dalam menghadapi dilema ini. Bagikan ceritamu dan pendapatmu di kolom komentar di bawah artikel ini. Mari saling mendukung dan memberikan inspirasi kepada sesama ibu yang sedang menjalani perjalanan serupa.


Terima kasih telah membaca dan berbagi cerita dengan aku. Jangan lupa untuk tetap berjuang dan mencapai impianmu, baik di dunia kerja maupun dalam peran sebagai ibu yang luar biasa. Kita bisa melakukannya!


52 tampilan1 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

1 Comment


Winiardhita Anjani
Winiardhita Anjani
Jul 05, 2023

Nice and insightful article, Mirmir! Thanks for sharing ❤️

Like
bottom of page